Menangis adalah sebuah fitrah, sebuah sunnatullah yang Allah berlakukan untuk setiap hamba-Nya. Banyak tangisan atau tetesan air mata yang bernilai sia-sia, hampa, tanpa pahala, bahkan terkadang bernilai tipuan dan dosa yang akan mengakibatkan pelakunya mendapatkan murka Allah SWT.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهَمَا النَّارُ أَبَداً : عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ”.
Rasulullah SAW bersabda: “Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya : mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah”. (HR. Tirmidzi)
Menangis adalah sebuah fitrah, sebuah sunnatullah yang Allah berlakukan untuk setiap hamba-Nya. Banyak tangisan atau tetesan air mata yang bernilai sia-sia, hampa, tanpa pahala, bahkan terkadang bernilai tipuan dan dosa yang akan mengakibatkan pelakunya mendapatkan murka Allah SWT.
Namun dalam pandangan Islam, menangis memiliki nilai tersendiri, di mana, ada beberapa tangisan atau tetesan air mata yang membuat pelakunya akan mendapatkan kedudukan mulia dan ganjaran pahala yang luar biasa dari Allah SWT.
Dua Mata Yang Tidak Disentuh Api Neraka
Dalam hadits di atas disebutkan dua macam mata yang tidak akan disentuh api neraka selama-lamanya:
Pertama : Mata yang menangis karena takut kepada Allah
Jenis mata yang pertama ini tidak dimiliki oleh semua orang. Orang yang memiliki mata ini tidak akan mampu meneteskan air matanya, kecuali bila jiwanya bersih, ruh dan hatinya jernih diiringi dengan rasa takut kepada Allah SWT, yang demikian ini akan memudahkan mengalirnya air mata takwa, bukan air mata palsu yang penuh dengan kepura-puraan.
Menangis karena takut kepada Allah adalah diantara sifat orang-orang Mukmin. Dan orang yang tidak mampu untuk menetekan air matanya karena takut kepada Allah adalah orang memiliki hati yang sangat keras, hati yang sangat keras ini disebabkan karena banyaknya dosa, dan banyaknya dosa diantaranya disebabkan dari makanan yang dimakan dengan cara yang tidaka hala alias haram, memakan makanan yang haram karena lupa akan kematian, lupa akan kematian karena terlalu jauh berangan-angan, panjang angan-angan kerena cinta dunia, dan cinta dunia pangkal dari segala kekeliruan.
Allah SWT memuji orang-orang suka menangis karena takut kepada-Nya, demikian Allah SWT berfirman dalam Al-Quran :
“إِنَّ الذِّيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّوْنَ لِلأَذْقَانِ سُجَّدًا. وَيَقُوْلُوْنَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُوْلاً. وَيَخِرُّوْنَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا”.
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu”. (QS. Al-Isra : 107-109)
Menangis karena takut kepada Allah SWT memiliki keutamaan yang sangat agung di sisi Allah SWT :
Rasulullah SAW bersabda :
لاَ يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ تَعَالَى حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ…”.
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, hingga susu kembali ke payudara”. (HR. Tirmidzi dan Nasa’i)
Abdullah bin Umar RA berkata : “Aku menangis karena takut kepada Allah lebih aku sukai dari pada aku berinfaq sebesar seribu dinar”.
Ada banyak jenis tangisan, diantaranya seperti yang di sebutkan oleh Yazid bin Maisarah rahimahullah, beliau berkata : “Menangis itu ada tujuh macam : Menangis karena bahagia, menangis karena sedih, ketakutan, riya, kesakitan, syukur dan menangis kerena takut kepada Allah ta’ala, menangis karena takut kepada Allah inilah yang akan dapat memadamkan api yang besarnya seluas lautan”.
Rasulullah SAW bersabda :
“لَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثَرَيْنِ : قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوْعِ خَشْيَةِ اللهِ ، وَقَطْرَةُ دَمٍ تَهْرَاقُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ…”.
“Tidak ada sesuatu yang lebih Allah sukai selain dua tetes dan dua jejak, tetesan air mata karena takut kepada Allah, da tetesan darah yang mengalir di jalan Allah ….”.(HR. Tirmidzi)
Kedua : Mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah
Jenis mata yang kedua ini juga tidak akan disentuh api neraka, karena dia menjalankan tugas mulia untuk terus melek dalam rangka fi sabilillah. Demikian sebagaimana di sebutkan dalam hadits di atas.
Dua mata ini pula yang pada hari kiamat kelak akan mendapatkan suatu naungan yang tidak akan ada naungan melainkan hanya naungan Allah SWT.
Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan imam Muslim disebutkan bahwa ada tujuh golongan manusia yang Allah SWT naungi dengan naugan-Nya di hari yang tidak ada lagi naungan melainkan hanya naungan-Nya, diantaranya adalah : “…dan seseorang yang mengingat Allah saat menyendiri lalu kedua matanya meneteskan air mata”. (HR. Bukhari & Muslim)
Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa jenis menangis : “Menangis karena takut, menangis kasih sayang, Menangis karena cinta dan rindu, menangis karena senag dan bahagia, menangis kerena nifaq”.
Manfaat dan keutamaan menangis karena Allah SWT:
Pertama : Menangis akan melahirkan hati yang lembut. Kedua : Menangis adalah diantara ciri-ciri orang shalih. Ketiga : Menangis adalah diantara sifat orang-orang yang khusyuk yang akan menghuni surga. Keempat : Menangis adalah jalan untuk memperoleh keridhaan dan kecintaan Allah SWT. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar