Kamis, 20 November 2014

Karyawan “Shift” Miliki Peluang Kerusakan Otak Lebih Besar

Karyawan yang mana bekerja dalam sistem bergiliran (shift) yang mana termasuk jaga malam, memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam kehilangan memori serta kekuatan dari otak, berdasar hasil riset dan dipublikasikan di hari Selasa (4/11/2014). Fungsi dari otak yang menjadi rusak lantaran pola kerja semacam ini ternyata juga masih bisa dipulihkan kembali, dituliskan riset yang telah diterbitkan pada jurnal Occupational & Environmental Medicine, namun memerlukan waktu paling tidak lima tahun.
Penelitian tersebut merupakan riset terbaru terkait bahaya dalam kerja sistem shift, dimana dapat mengganggu jam internal dari tubuh serta sudah cukup lama pula dikaitkan terhadap sejumlah masalah kesehatan semisal penyakit jantung, bisul juga beberapa macam kanker. Kalangan peneliti pun menguji hingga lebih dari 3.000 karyawan yang kini masih bekerja maupun yang sudah pensiun pada bermacam bidang dari kawasan selatan Perancis. Responden menjalani tes di tahun 1996, 2001, serta 2006, baik guna memori jangka pendek ataupun jangka panjang, kecepatan dalam memproses suatu pekerjaan, serta kemampuan kognitif keseluruhan.

Separuh dari para responden yang berusia 32, 42, 52, serta 62 saat pertama kali mendapati tes bekerja di malam hari ataupun bergiliran pada pagi, sore, serta malam. Kemudian dibandingkan dengan hasil tes dari masa ke masa, peneliti mendapati hubungan diantara pekerjaan shift tersebut dengan gangguan kognitif yang kronis. “Hubungan tersebut lebih kuat dalam jangka waktu yang di atas 10 tahun sistem shift, yang setara tambahan usia hingga 6,5 tahun,” dituliskan riset tersebut.
Walau begitu, penelitian belum bisa memastikan kerja shift memang menjadi penyebab utama dalam penurunan kemampuan kognitif ini. “Walau nampaknya amat masuk akal, namun penelitian lanjutan masih diperlukan.” Riset juga menyarankan aspek keamanan sehubungan pekerjaan di malam hari. Tidak hanya untuk pekerja, keamanan tersebut juga berhubungan dengan masyarakat yang ada di sekitarnya, mengacu pada semakin banyaknya pekerjaan yang memiliki risiko tinggi dan dikerjakan di malam hari. “Temuan ini menyoroti akan pentingnya terhadap pengawasan medis dari para pekerja shift.”
- See more at: http://kabaraku.com/kesehatan-karyawan-shift-miliki-peluang-kerusakan-otak-lebih-besar/#sthash.5ZO9pWg5.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar